Malang – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, meyelenggarakan Baitul Arqam Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah pada 2 April 2023 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Malang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meneguhkan kembali spirit ideologi Muhammadiyah ditengah dinamika kemasyarakat yang belakangan marak terjadi.
Menurut Ketua PDM Kota Malang, Dr. Abdul Haris, M.A., peran ideologi ini sangat penting untuk memahami cara padang Muhammadiyah tentang hidup dan kehidupan yang ada ditengah-tengah masyakat. “Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah diharapkan memiliki cara padang solutif dan mampu mencerahkan masyakat.” Tegasnya.
Baitul Arqam ini mengusung tema Menjadi Kader Muhammadiyah yang Mencerahkan Masyarakat, dengan diikuti oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Blimbing, PCM Klojen, PCM Sukun beserta Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di tiga PCM tesebut.
Menurut Roni Versal selaku koordinator pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini nantinya akan terbagi menjadi dua gelombang. “Hari ini yang hadir sejumlah 55 peserta utusan dari PCM dan Ranting Muhammadiyah Klojen, Sukun dan Blimbing”. Roni juga menyampaikan bahwa gelombang selanjutnya akan dilaksanakan pada 9 April 2023, dengan peserta utusan dari PCM dan PRM Kedungkandang dan Lowokwaru.
Narasumber yang turut hadir dalam kegiatan ini ialah Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr Nazaruddin Malik, M.Si., dan Prof. Dr. Supriyatno, M.Ag., selaku Wakil Ketua PDM Kota Malang.
Dr Nazaruddin Malik, M.Si., menyoroti strategi dakwah Muhammadiayah dalam proses pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimana point dalam memanejerial organisasai harus disesuaikan dengan gerakan dan landasan Muhammadiyah.
Respon yang di terima oleh beberapa peserta cukup baik dengan menjelaskan beberapa kendala dalam strategi dakwah Muhammadiyah khususnya dalam AUM yang di alami setiap Pimpinan Ranting dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Malang.
Selanjutnya Prof. Dr. Triyo Supriyanto, M.Ag., membedah lebih rinci terkait dengan Kepimpinan Profetik dan Gerakan Dakwah Kemasyarakatan, yang di kemas dengan mencontohkan peserta dalam simulasi merangkul dan bersinergi membangun satu sama lain dalam organisasi, pencontohan itupun sebagai salah satu langkah dalam penerapan secara aktual bagaimana bentuk strategi kepimpinan yang wajib merangkul satu sama lain.
Salah satu point yang di ambil ialah “Kepemimpinan Profetik wajib bersinergi dalam gerakan dakwah, karna itu menjadi lahan awal dalam dakwah kemasyarakatn sesuai dengan spirit perjuangan Muhammadiyah” tegasnya.
Hari pertama Baitul Arqam berjalan dengan lancar yang kemudian di tutup dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik analisis pembacaan kekutan, dan tantangan yang secara riil dihadapi oleh PCM dan PRM Kota Malang. (Fadil Apriyanto).